By: Elie Mulyadi* (Indonesian inspiring author, Woman entrepreneur)
Menulis berarti membiarkan dunia tahu siapa dirimu. Dengan menulis, kau bisa mengungkapkan isi hatimu, pikiran-pikiranmu, gagasan-gagasanmu, pengalamanmu, dan semua yang ada dalam dirimu secara jujur. Secara bebas. Karena tak ada seorangpun yang membatasi dirimu untuk bekata-kata lewat pena. Kamu bisa menulis sepuasnya, kapan saja, di mana saja, tak terbatas ruang dan waktu. Menulis menjadikanmu bebas berekspresi, jujur menjadi diri sendiri, dan mampu mengambil hikmah positif dari berbagai realita.
---MENULISLAH, dan biarkan hatimu ‘bicara’…
Dengan menulis, kau bisa menyuarakan dirimu pada dunia. Kalau kau bicara, suaramu hanya terdengar sampai ujung lorong saja. Tapi kalau kau menulis, maka ‘suara’mu akan didengar oleh banyak orang, bahkan mungkin bergema hingga ke seluruh dunia. Seperti halnya Agatha Christie. Meski ia orang Inggris, namun karya-karya detektifnya dibaca oleh ratusan juta orang di berbagai belahan dunia. Atau seperti Aidh Al Qarni. Meski ia orang Timur Tengah, namun buku La Tahzan-nya laris manis dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
---MENULISLAH, dan biarkan namamu dikenal dunia...
Dengan menulis, kau bisa mempersembahkan karya pada orang lain. Ada banyak hal yang tak bisa diucap dengan kata-kata, tapi bisa diungkap lewat pena. Katakanlah isi hatimu pada orang-orang yang kamu cintai, lewat menulis. Kamu bisa membuat cerpen yang bertemakan cinta kasih pada orang-tua, sahabat, guru, atau teman istimewa. Kamu juga bisa membuat novel yang bertemakan kasih sayang pada alam, hewan, atau Tuhan. Karena kebanyakan penulis selalu ingin menulis pengalamannya di dunia nyata. Seperti halnya Andrea Hirata, yang mengungkap rasa hormat pada gurunya lewat buku Laskar Pelangi. Atau seperti Fauzil Adhim, yang mengungkap rasa cinta pada sang istri dengan menulis buku-buku tentang pernikahan barokah.
---MENULISLAH, dan ungkapkan perasaan tulusmu pada orang tercinta…
Dengan menulis, kamu yang tadinya bukan siapa-siapa (nobady), bisa menjadi seseorang (somebody). Be a writer, be a celebrity! Karena dengan menulis, dan jika tulisanmu dipublikasikan, mau tidak mau kamu akan dikenal – atau bahkan jadi terkenal! Seperti halnya Rachmania Arunita, yang mendadak ngetop gara-gara menulis buku Eiffel I’m in Love, di usianya yang waktu itu baru 16 tahun! Atau seperti Maria Ardelia, yang buku perdanya Me vs High Heels langsung difilmkan di layar lebar, padahal usianya saat itu baru 14 tahun!
---MENULISLAH, dan jadilah seleb selagi muda…
Dengan menulis, kau akan ‘hidup abadi’. Tulisan-tulisanmu tidak hanya dinikmati oleh diri sendiri, atau oleh orang-orang yang hidup di jamanmu, namun juga bisa dinikmati oleh generasi setelah kamu. Seperti halnya Shakespeare. Meski sudah meninggal lebih dari seratus tahun lalu, namun kisah cinta Romeo and Juliet-nya masih dibaca dan dinikmati sampai sekarang. Atau seperti Conan Doyle, yang meski hidup di abad 19, namun tokoh Sherlock Holmes-nya masih melegenda hingga kini abad 21.
---MENULISLAH, dan biarkan namamu dikenang selamanya…
Dengan menulis, kau tak hanya akan mendapat kepuasan berkarya. Namun bisa juga mendapat penghasilan darinya. Kalau kamu suka menulis cerpen, dan cerpenmu bagus, saat ini banyak majalah yang akan membeli cerpenmu dengan harga bervariasi. Kalau kamu suka menulis novel, atau buku umum yang bermutu, saat ini banyak penerbit yang akan siap menerbitkan bukumu dan memberi royalti. Asalkan kamu tahu strateginya, Insya Allah kamu bisa mendapat penghasilan dari menjual hasil karya-karyamu.
---MENULISLAH, dan jadilah kaya selagi muda...
Menulis akan membuat hidupmu terasa manis…
Menulislah, dan songsonglah masa depan yang lebih cerah, lebih mudah, dan lebih indah!!!